Garis Kemiskinan: Pengertian, Metode, dan Implikasinya
1. Pengertian Garis Kemiskinan
Garis kemiskinan adalah batas minimum pendapatan atau konsumsi yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang atau suatu rumah tangga tergolong miskin. Jika pendapatan atau konsumsi seseorang berada di bawah garis kemiskinan, maka individu tersebut dikategorikan sebagai miskin.
2. Metode Penentuan Garis Kemiskinan
Terdapat beberapa cara untuk menentukan garis kemiskinan, di antaranya:
· Pendekatan Kebutuhan Dasar (Basic Needs Approach)
Menentukan tingkat pendapatan atau pengeluaran yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti:
o Makanan: Kebutuhan kalori harian minimum (misalnya, 2.100 kkal per kapita per hari).
o Non-Makanan: Biaya kebutuhan dasar seperti perumahan, pendidikan, transportasi, dan kesehatan.
· Metode Bank Dunia
Bank Dunia menggunakan standar garis kemiskinan global berdasarkan daya beli (Purchasing Power Parity/PPP), yaitu:
o US$2,15 per hari (PPP) untuk kemiskinan ekstrem
o US$3,65 per hari (PPP) untuk negara berpendapatan menengah bawah
o US$6,85 per hari (PPP) untuk negara berpendapatan menengah atas
· Metode Nasional (Versi BPS di Indonesia)
o Garis Kemiskinan Makanan (GKM): Nilai pengeluaran untuk mencukupi kebutuhan kalori minimal.
o Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM): Pengeluaran minimum untuk kebutuhan dasar non-makanan.
o Garis Kemiskinan Total (GK): Gabungan dari GKM dan GKNM.
3. Implikasi Garis Kemiskinan
· Mengukur Tingkat Kemiskinan: Digunakan oleh pemerintah dan organisasi internasional untuk mengetahui jumlah penduduk miskin.
· Dasar Kebijakan Sosial: Dijadikan acuan dalam perumusan program bantuan sosial, seperti subsidi, bantuan langsung tunai (BLT), dan jaminan kesehatan.
· Evaluasi Keberhasilan Program Pembangunan: Pemerintah dapat menilai efektivitas kebijakan ekonomi dan sosial berdasarkan perubahan jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan.
4. Keterbatasan Garis Kemiskinan
· Tidak Menggambarkan Ketimpangan Ekonomi: Garis kemiskinan hanya menunjukkan jumlah orang miskin, tetapi tidak mencerminkan tingkat ketimpangan pendapatan.
· Perbedaan Biaya Hidup: Garis kemiskinan nasional tidak selalu mencerminkan perbedaan biaya hidup antarwilayah.
· Faktor Non-Ekonomi Tidak Terukur: Kesejahteraan masyarakat tidak hanya ditentukan oleh pendapatan, tetapi juga akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan lingkungan yang sehat.
Kesimpulan
Garis kemiskinan adalah alat penting dalam mengukur kemiskinan dan menyusun kebijakan sosial. Namun, untuk memahami kemiskinan secara lebih komprehensif, perlu dikombinasikan dengan indikator lain seperti ketimpangan ekonomi dan indeks kesejahteraan sosial.
Komentar
Posting Komentar