Angkatan Kerja

Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi, baik yang sudah bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan. Angkatan kerja mencerminkan kapasitas tenaga kerja suatu negara dan menjadi indikator penting dalam analisis ketenagakerjaan.

Komponen Angkatan Kerja

1. Penduduk yang Bekerja → Orang yang memiliki pekerjaan dan aktif bekerja, baik dalam sektor formal maupun informal.
2. Pengangguran (Pencari Kerja) → Orang yang tidak bekerja tetapi sedang aktif mencari pekerjaan dan siap bekerja.

Penduduk yang tidak termasuk dalam angkatan kerja adalah mereka yang berada dalam usia kerja tetapi tidak aktif dalam pasar tenaga kerja, seperti pelajar, ibu rumah tangga, pensiunan, dan penyandang disabilitas yang tidak bekerja.

Rumus Perhitungan Angkatan Kerja

Persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dihitung dengan:

Ciri-Ciri Angkatan Kerja

• Berusia dalam kategori usia kerja (di Indonesia umumnya ≥ 15 tahun).
• Berkontribusi dalam kegiatan ekonomi, baik bekerja maupun mencari kerja.
• Dapat bekerja di sektor formal (pegawai, karyawan) atau informal (pedagang, pekerja lepas).

Faktor yang Mempengaruhi Angkatan Kerja

1. Kondisi Ekonomi → Ketika ekonomi membaik, lebih banyak pekerjaan tersedia dan angkatan kerja meningkat.
2. Pendidikan dan Keterampilan → Semakin tinggi pendidikan dan keterampilan, semakin besar peluang seseorang masuk dalam angkatan kerja.
3. Struktur Demografi → Negara dengan populasi muda yang besar cenderung memiliki angkatan kerja yang lebih tinggi.
4. Peran Sosial dan Budaya → Norma sosial dapat memengaruhi tingkat partisipasi tenaga kerja, terutama bagi kelompok tertentu seperti perempuan.
5. Kebijakan Ketenagakerjaan → Program pemerintah, seperti pelatihan kerja dan subsidi upah, dapat meningkatkan jumlah angkatan kerja.

Kesimpulan

Angkatan kerja merupakan komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semakin besar dan produktif angkatan kerja, semakin besar kontribusinya terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.